Kenduri Swarnabhumi 2024, Festival Suku Batin IX dan Lomba Masak Brengkes Ikan

Suaralugas

- Penulis

Minggu, 21 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jambi, Batang Hari – Kenduri Swarnabhumi 2024 menghadirkan festival Suku Batin IX, menampilkan lomba memasak kuliner khas Batang Hari, yakni brengkes ikan.

Kegiatan yang digelar di Lapangan King Lion, Desa Muaro Singoan, ini tidak hanya memeriahkan suasana festival, tetapi juga mengangkat kembali tradisi kuliner lokal yang kaya rasa dan nilai identitas masyaramat setempat.

Pamong Budaya Ahli Utama Kemendikbudristek, Siswanto mengatakan pagelaran Festival Suku Batin IX yang menyajikan lomba memasak Brengkes Ikan memiliki peran penting dalam melestarikan sebuah kebudayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pagelaran di Desa Muaro Singoan dalam rangka Kenduri Swarnabhumi bisa mengangkat kebudayaan yang hampir punah,” ucap Siswanto, Sabtu, 20 Juli 2024.

Festival ini, lanjut Siswanto, menjadi ajang masyarakat saling berinteraksi dan bergotong royong melestarikan nilai-nilai budaya di tengah perkembangan teknologi.

Brengkes ikan adalah hidangan tradisional khas yang terbuat dari ikan-ikan dari Sungai Batanghari, dibaluri sambal tempoyak maupun sambal-sambal lain yang terbuat dari rempah-rempah lokal, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dengan cara dibakar.

BACA JUGA  Aturan Angkutan Batubara Kembali Berubah, Jamhuri: Kebijakan Cucuk Cabut Bagaikan Kelinci Percobaan Penegakan Hukum

“Brengkes ikan adalah salah satu warisan kuliner kita yang kaya akan cita rasa dan juga sejarah,” ujar Kepala Desa Muaro Singoan, Samadani.

Menurut Samadani, setiap daerah di Jambi memiliki variasi brengkes mereka sendiri dan memasak brengkes ikan pada pembukaan Festival Suku Batin IX merupakan cara menunjukkan kekayaan budaya kuliner yang dimiliki.

Lomba masak brengkes ikan ini diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai desa di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Ibu-ibu yang memakai tengkuluk khas Jambi dan berkebaya ini memasak dengan menggunakan alat-alat tradisional dan kayu bakar seperti yang dilakukan nenek moyang mereka.

“Ini bukan sekadar lomba, tapi juga cara kami melestarikan tradisi memasak dengan cara yang alami dan tradisional,” tegas Pamong Ahli Budaya Kemendikbudristek, Siswanto.

BACA JUGA  PT NGKS Diduga Mafia Tanah Kebal Hukum

Menurut Siswanto, memasak menggunakan kayu bakar memberikan rasa yang khas pada masakan yang tidak bisa ditiru oleh alat modern. Ia menambahkan, lomba memasak ini adalah salah satu cara memberikan nilai-nilai sosial dalam berinteraksi antarindividu.

“Kebersamaan adalah kunci dari acara ini,” pungkasnya.

Keseruan Festival Suku Batin IX yang dimulai pada Sabtu, 20 Juli 2024 ini turut dirasakan para warga. Salah satu warga dan asli Suku Batin IX yang hadir, Nyimas Artika, merasa senang melihat antusiasme para peserta lomba.

“Acara ini benar-benar menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan di desa kami,” ungkapnya.

Selain lomba masak brengkes ikan, Festival Suku Batin IX juga menampilkan berbagai kegiatan menarik lainnya. Ada juga makan merawang (makan bersama dalam satu wadah) di pinggir sungai Batanghari, pameran objek diduga cagar budaya (ODCB), pertunjukan tarian dan lagu daerah, serta pasar budaya yang menampilkan berbagai kerajinan tangan dan kuliner lokal.

BACA JUGA  Polsek Mersam Ungkap Perkara Kasus Pembobolan Rumah

Kenduri Swarnabhumi, yang dibuka pada 5 Juni 2024 lalu, merupakan rangkaian kegiatan kebudayaan di sepanjang DAS Batanghari atas inisiasi berbagai kalangan masyarakat setempat serta didukung Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan lokal, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga warisan budaya.

Festival Suku Bathin IX, dengan segala keragaman acaranya, menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan.

Acara ini tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga mengadaptasi perubahan zaman, memastikan bahwa tradisi-tradisi ini tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.

Dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan festival ini, yang tak hanya merayakan budaya tetapi juga mempererat ikatan komunitas.[*]

Comments Box

Berita Terkait

Sirojudin DPRD Batang Hari Angkat Bicara Terkait Kewajiban PT DMP
Eks Karyawan PT DMP Datangi Kantor Bupati
Kades Rantau Gedang Layak Diperiksa Atas Perdamaian Sepihak Dengan Korban Pengeroyokan
PT DMP Bebas PBB atau Ditilap Mafia
Gerak Cepat Pemda dan DPRD Tandatangani Nota Kesepakatan Rancangan KUA dan PPAS
Usman: Wartawan Pesanan Tidak Pantas Sebut yang Lain Untul-untul
Polsek Muara Tembesi Panen Jagung
PT KBHB Akui Belum Miliki PBG dan SLF, ini Tanggapan Kabid Perizinan
Berita ini 99 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:11 WIB

Sirojudin DPRD Batang Hari Angkat Bicara Terkait Kewajiban PT DMP

Jumat, 20 Juni 2025 - 03:09 WIB

Eks Karyawan PT DMP Datangi Kantor Bupati

Senin, 16 Juni 2025 - 16:01 WIB

Kades Rantau Gedang Layak Diperiksa Atas Perdamaian Sepihak Dengan Korban Pengeroyokan

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

PT DMP Bebas PBB atau Ditilap Mafia

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:41 WIB

Gerak Cepat Pemda dan DPRD Tandatangani Nota Kesepakatan Rancangan KUA dan PPAS

Jumat, 6 Juni 2025 - 11:20 WIB

Polsek Muara Tembesi Panen Jagung

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

PT KBHB Akui Belum Miliki PBG dan SLF, ini Tanggapan Kabid Perizinan

Selasa, 3 Juni 2025 - 01:51 WIB

Anonimos Beberkan Nama-nama Terduga Skandal Korupsi Pengadaan Chromebook

Berita Terbaru

Batanghari

Eks Karyawan PT DMP Datangi Kantor Bupati

Jumat, 20 Jun 2025 - 03:09 WIB

Batanghari

PT DMP Bebas PBB atau Ditilap Mafia

Senin, 16 Jun 2025 - 13:20 WIB