Batang Hari, Jambi – Perkelahian antar siswi di SMP 27 Batang Hari mengakibatkan salah satu diantara mereka menghembuskan nafas terakhir di ruang kepala sekolah, Sabtu (20/08/2022).
Duel terjadi pada hari jumat (19/08), saat jam sekolah di ruang kelas.
Kapolres Batang Hari AKBP M Hasan S.I.K., menyampaikan kronologi kejadian ketika NT dan SN cekcok dan saling menjambak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres menyebutkan, SN menerkam balik NT hingga ke bawah dan terjatuh, saat dipisahkan dan dimasukkan ke ruangan berbeda lalu NT pergi ke ruang kepala sekolah dan pingsan.
“NT dipisah dengan SN. NT diruangan kelas, sedangkan SN berada di ruang kepala sekolah, tidak selang lama NT mendatangi ruang kepala sekolah. Saat itu SN sedang ditanyain oleh guru, dan kemudian korban masuk keruangan kepala sekolah, dan hendak ditanya tiba-tiba korban jatuh pingsan cukup lama,” beber Kapolres.
Sempat dibawa ke Bidan Desa, namun nyawa NT (14) tidak bisa tertolong lagi.
Sebelum kejadian, Kapolres menjelaskan kronologi awal cekcok pada kamis (18/08). Saat berkumpul bersama, NT (siswi yang meregang nyawa) mengatakan kepada pelaku bahwa tangannya gatal.
“Tangan saya gatal pingin menjambak kau dari kelas 8, soalnya kau mengatain saya hamil,” ujar NT yang disampaikan SN ke Kapolres.
Dan dijawab SN, “tidak ada aku ngatain kau,” lanjut Kapolres berdasarkan keterangan SN.
Setelah lonceng sekolah berbunyi, keduanya masuk kelas untuk mengambil tas mau pulang sekolah. Ketika hendak keluar kelas, NT menerkam SN.
Namun SN hanya diam dan bergegas pulang kerumah dengan mengalami luka cakaran pada lengan tangan.
Keesokan harinya, sekira pukul 07.30 WIB SN masuk ke dalam ruangan kelas untuk menaruh tas di meja. Pada saat itu ada NT di dalam kelas dan beberapa temannya Mona, Misra, Fitria, Ayu, Cinta, Riski, dan Wili.
“Pada saat itu, SN bertanya kepada NT untuk menanyakan absen yasinan sekolah,” tutur Kapolres.
Seketika, tiba-tiba NT yang sedang berdiri langsung mendatangi SN dan mengatakan ‘apa maksud kamu’, dan NT pun langsung menerkam.
Disitulah terjadinya perkelahian, Kemudian SN membalas dengan menerkam dan menekan kebawah NT.
Sehingga NT yang menerkam duluan terdorong sampai ke pinggir ruangan kelas dan terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang.
Meskipun NT sudah terjatuh. Namun SN masih menjambak NT sambil menarik-narik rambutnya.
Saat sedang menjambak, SN mengatakan, “Capek, kesabaranku dari kemarin aku sabar terus, baru tahu sekarang siapa aku”.
Lanjut, SN terus menjambak dan menginjak NT, hingga datanglah guru Reza dan Widia datang memisah dan menyuruh ke kantor.
NT tidak sadarkan diri cukup lama ketika masuk ke ruang kepala sekolah, lalu NT dibawa ke Pustu Bidan di Desa Sungai Lingkar, setelah diperiksa bidan mengatakan bahwa korban sudah meninggal dunia. (Red)