Ketua LSM Sembilan Jambi, Jamhuri: Tanggapan Kementerian ESDM Tentang Batubara Hanyalah Pernyataan Cuci Tangan Personil Polsek Halau Angkutan Batubara yang Melintas di Siang Hari Menuju Kantong Parkir  Baru Selesai Buka Puasa, Bus NPM Tabrak Rumah Warga Hingga Jebol Kacabjari Muara Tembesi Selesaikan Dua Perkara Tipiring Kunker Kajari Baru ke Cabang Kejaksaan di Muara Tembesi, ini Pesan Zubair

Home / Batanghari / Berita / Daerah / Infrastruktur

Kamis, 11 Agustus 2022 - 14:44 WIB

Opini, Aspal Zaman Soeharto Vs Zaman Sekarang

Suaralugas.com OPINI – Belum ada ilmuwan yang meneliti kualitas aspal zaman Presiden Soeharto dengan zaman sekarang. Masyarakat Batang Hari Provinsi Jambi berasumsi kualitas aspal zaman Soeharto tidak ada tandingan.

Menurutnya, aspal yang terbentang di sepanjang jalan lintas Jambi masih 65% aspal zaman Soeharto masih kokoh. Walaupun ditampal oleh aspal baru, yang cepat rusak pasti yang baru.

Jika dibilang lembut tidak juga, itu terbukti saat pengerukan menggunakan alat berat tidak bisa menggunakan cangkul. Tapi rapuh dan bergelombang.

BACA JUGA  Ajukan 30 Miliar, Pemprov Jambi Hanya Dapat 9 Miliar dari CSR Batu Bara

Jika dibilang zaman dulu belum banyak dilintasi kendaraan yang berat, tapi saat ini sudah dilintasi tapi masih kokoh.

Masyarakat juga berasumsi seharusnya kehidupan itu semakin lama semakin maju, terbukti dengan banyaknya temuan-temuan teknologi terbaru dari yang dahulu saat ini.

Namun tidak untuk aspal, seharusnya aspal zaman sekarang ini lebih kokoh dari zaman dahulu.

BACA JUGA  SMKN PP Batang Hari Siapkan Lahan Satu Hektar untuk Tanam Cabai

Lagi, menurut para tokoh masyarakat yang ada saat jalan lintas baru dibuka zaman Soeharto, aspal itu buatan Korea, dan ada juga yang berpendapat dari Jerman.

Masyarakat berharap adanya para ilmuwan yang meneliti kualitas aspal zaman dahulu dan pemerintah bisa menerapkannya.

“Dari dahulu hingga sekarang jalan aspal adalah masalah yang tidak teratasi, hanya perbaikan, tampalan yang terbentang. Kalau pun ada aspal baru untuk jalan lingkungan, ketahanannya pun bisa dihitung untuk beberapa tahun,” asumsi masyarakat.

BACA JUGA  Dua Desa Tidak Dapat Program Sambungan Rumah MBR 2019 dari PDAM Tirta Batang Hari

Seandainya dari dahulu, kualitas aspal yang dibuat adalah kualitas yang bagus, mungkin perekonomian indonesia semakin maju.

Salah satu yang menjadi faktor lambatnya perekonomian meningkat adalah buruknya kualitas fasilitas negara yang dibuat untuk masyarakat.

Masyarakat juga berharap jangan hanya menerapkan pembangunan yang merata tapi terapkan kualitas yang dibangun itu nyata tahan lama.

Share :

Baca Juga

Batanghari

Kabupaten Batang Hari akan Menuju Kota Cerdas

Batanghari

Alami Kecelakaan Kerja di PT GNL, Tomi Dilarikan Ke RS

Batanghari

Dinas Lingkungan Hidup Batang Hari Didampingi Personel Polres Turun ke Pabrik PT APL, Ini yang Diambil

Batanghari

Tiga Bacalon Ketua Koni yang Siap Bertarung

Batanghari

Fadhil Ingatkan Untuk Honorer yang Didata Jangan Terlalu Bahagia, Ini Alasannya

Batanghari

Bakeuda Batang Hari Tidak Dapat Informasi Pembayaran BPHTB Peralihan PT BSU, Usman Angkat Bicara

Batanghari

Camat Muara Tembesi Pantau Pilkades Pematang Lima Suku

Batanghari

Jamaah Ajwa Tour Batang Hari Keberangkatan Awal Musim Sudah Kembali