Batang Hari, Jambi – Menanggapi keluhan masyarakat RT 06 Desa Padang Kelapo yang rumahnya mengalami keretakan diduga akibat aktivitas perusahaan. Humas PT Jindi South Jambi saat dihubungi media ini mengatakan, akan menurunkan tim ke lapangan ternyata hanya harapan palsu, Selasa (27/06/2023).
“Selamat pagi, terkait issue tersebut kami sudah menurunkan tim untuk menyelidiki lebih lanjut, jika memang hal tersebut terdampak karena kegiatan Jindi, maka kami sebagai KKKS dibawah SKK Migas, akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah tersebut. Terimakasih,” tulis Humas (pihak Jindi) melalui via WhatsApp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ditanya mengenai kelanjutan dari hasil turun ke lapangan, ia tidak menjawab.
Terpisah, salah satu warga RT setempat yang rumahnya retak mengatakan, tidak ada tim dari Jindi turun.
“Tidak ada tim Jindi yang turun ke lapangan,” ucapnya.
Ketua RT 06 mengatakan, ada turun ketika mengecek dua rumah yang selebihnya tidak tahu.
“Pengecekan itu sehitar dua atau tiga hari ketika alat berat Jindi masuk ke lokasi. Tapi sekarang belum ada yang diperbaiki PT Jindi,” tuturnya.
Diperkirakan sembilan rumah warga RT 06 Desa Padang Kelapo Kecamatan Maro Sebo Ulu mengalami keretakan, diduga akibat adanya aktivitas alat dari PT Jindi South Jambi.
Salah satu warga setempat berinisial K kepada awak media mengaku keretakan di rumahnya semenjak adanya aktivitas alat PT Jindi South Jambi untuk pengeboran minyak.
“Sebelumnya rumah saya tidak mengalami keretakan seperti ini, mungkin karena alat pengeboran minyak yang baru saja beraktivitas di Desa kami. Diperkirakan aktivitas perusahaan tersebut pada malam hari jam satu, ketika sedang enak tidur,” katanya.
Menurut K, jarak titik pengeboran itu diperkirakan 600 meter dari rumahnya.
“Kira-kira 600 meter dari rumah ini, jika ditarik lurus ke titiknya. Kalau dari jalan masuk lokasinya memang agak jauh,” imbuhnya.
“Kemarin pak RT sudah mendata rumah-rumah warga yang mengalami keretakan, diperkirakan ada sembilan rumah termasuk saya yang terdampak,” tambahnya.
Setelah didata oleh ketua RT 06, K menyebut, kemungkinan akan diajukan ke pihak PT Jindi South Jambi.
“Untuk tindaklanjutnya belum tahu, yang pastinya saya berharap ada kompensasi dari perusahaan tersebut untuk kami yang terdampak,” singkatnya. (Red)